Pakaian menyusut adalah salah satu hal paling bisa membuat bordir cepat rusak adalah ketika pakaian menyusut akibat proses pencucian. Penyusutan atau pakaian yang melar membuat benang-benang bordir jadi ikut tertarik. Benang bordir dibuat dengan bergantung pada kondisi serat kain yang artinya ketika serat kain menyusut atau melar maka akan mempengaruhi kekuatan ikatan antara benang bordir dengan kain. Serat kain yang terus berubah membuat kekuatan benang bordir juga jadi ikut berubah dan ini bisa merusak. Tidak ingin itu terjadi? Coba beberapa tips berikut ini untuk mencegah pakaian menyusut dan melar saat proses pencucian.
Mengenal karakter kain
Kain dari bahan alami seperti wool, katun dan bambu biasanya lebih mudah melar dibandingkan kain sintetis. Kain dengan bahan yang lebih ringan akan cepat melar dibandingkan kain yang bahannya kaku dan ikatannya kuat. Tetapi kain yang memiliki ikatan kuat dan kaku juga lebih mudah menyusut ketika bersentuhan dengan air, panas atau rangsangan dari luar lainnya.
Tips mencegah kain menyusut dan melar
Hal pertama yang harus diperhatikan ketika akan mencuci pakaian baru adalah memperhatikan label yang tertera pada pakaian. Beberapa perusahaan bordir biasanya juga menerangkan kondisi yang merujuk pada kain yang akan menyusut pada pencucian pertama. Perusahaan kain sendiri memang sering menawarkan kain yang dimelarkan semelar mungkin untuk menghemat biaya dan mungkin kain ini yang digunakan oleh beberapa jasa bordir. Perhatikan apakah jasa bordir telah menyusutkan kain tersebut sebelum dibordir atau belum. Jika telah disusutkan sebelumnya maka kain tersebut juga akan lebih kecil kemungkinannya menyusut setelah dicuci.
Hal kedua adalah selalu perhatikan mengenai tata cara pencucian yang disarankan. Biasanya adalah pilihan antara mencuci dengan mesin atau dry clean atau cuci dengan tangan. Perhatikan pula suhu air, pilihan detergent-nya dan suhu ketika mengeringkan. Penyusutan dan melarnya kain bisa terjadi akibat pemilihan suhu air, detergent dan suhu pengeringan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan karakter kain.
Selanjutnya adalah memilih menggunakan air dingin dibandingkan air panas ketika mencuci. Meskipun sebenarnya air dingin juga tidak akan benar-benar mencegah pakaian menyusut, setidaknya air dingin dan air hangat lebih kecil kemungkinannya merusak kain daripada air panas.
Putaran mesin juga ternyata memiliki pengaruh yang besar terhadap kondisi pakaian setelah dicuci. Pencucian tangan bisa jadi lebih aman dibanding pencucian dengan mesin. Semakin keras putaran pada mesin akan semakin menarik serat-serat pakaian yang mengakibatkan kain cepat melar. Kain yang melar membuat jahitan bordir jadi lebih longgar dan benang-benang bordir mudah tercabut keluar.
Pada saat menjemur pakaian sebaiknya pilih untuk menjemur dengan cara diangin-anginkan karena lebih aman untuk mencegah kain menyusut karena panasnya mesin pengering. Tetapi untuk kain yang lebih ringan atau ikatannya longgar keringkan dipermukaan yang datar. Menggantung pakaian membuat pakaian tertarik karena berat pakaian dan air sehingga akhirnya melar.
Namun jika terpaksa mengeringkan pakaian dengan mesin pengering, gunakan suhu yang paling rendah sehingga pakaian tidak terlalu panas.
Proses pencucian hingga pengeringan memberikan banyak pengaruh terhadap kondisi dan kemungkinan kain menyusut atau melar. Jadi ketika memiliki pakaian dengan bordir sangat penting untuk menjaga agar pakaian tidak menyusut dan melar setelah dicuci. Penyusutan dan melarnya pakaian bisa mengubah serta merusak kondisi bordiran.
Baca juga: TIDAK INGIN PAKAIAN MEMUDAR? INI CARA MENGATASINYA