Bordir manual
Bordir memiliki beberapa jenis penamaan bergantung pada cara pengerjaannya yaitu bordir manual atau bordir computer. Secara kata bordir berarti proses pembuatan gambar, huruf atau ilustrasi di permukaan kain, kulit, kulit imitasi, karet, kertas dan lainnya. Pembuatan motif tersebut dibuat dengan menggunakan benang. Bordir telah dikenal bertahun-tahun lalu di Benua Eropa dan menjadi tren yang sangat disukai bangsawan masa itu. Mereka menggunakan berbagai macam motif bordir untuk mempercantik busananya. Bordir manual lebih dulu diperkenalkan daripada bordir komputer yang merupakan pengembangan dari berbagai alat bordir masa itu dan teknologi terbaru. Bordir manual tentu saja dikerjakan dengan tangan dan waktu pengerjaannya bisa sangat lama karena butuh ketelitian dan kemampuan untuk melihat detail.
Cara membuat bordir
Cara membuat bordir adalah dengan lebih dulu menggambar desain atau pola yang diinginkan pada selembar kertas. Gunakan satu kertas yang telah digambari desain sebagai bahan untuk menjiplak sedangkan kertas lain sebagai gambar acuan untuk melihat warna yang diinginkan. Cara ini tentu akan lebih mudah dan cepat jika dilakukan dengan komputer. Maka tak heran juga jika bordir dengan cara seperti ini memang akan lebih mahal dibanding bordir komputer.
Jenis tusuk yang digunakan
Dalam membuat bordir manual, harus memahami juga tentang berbagai jenis tusuk jarum yang bisa digunakan untuk menciptakan bordiran yang bagus.
Pertama adalah tusuk bali atau tusuk tikam jejak yang biasanya digunakan untuk membuat garis, menjahit lipatan dan menyambung kain.
Kedua adalah tusuk batang atau tusuk tangkai, seperti namanya berfungsi untuk membuat ilustrasi batang tau tangkai pada kain.
Ketiga adalah tusuk rumani yang biasa digunakan untuk membuat motif daun atau bunga-bunga.
Keempat, tusuk veston yang biasa digunakan untuk membuat bunga, lubang kancing dan memperkuat serta menghias bagian tepi kain.
Kelima ada tusuk bunga yang tentu saja digunakan untuk membuat bentuk bunga pada kain.
Keenam ada tusuk datar yang digunakan untuk membuat bentuk bunga dan daun serta mengisi bagian dalam bidang.
Ketujuh adalah tusuk flannel yang digunakan untuk membuat hiasan tepi dan garis pembatas.
Kedelapan ada tusuk daun digunakan untuk membuat berbagai macam bentuk daun.
Kesembilan terdapat tusuk bullion yang dikenal untuk membuat bentuk daun kecil-kecil serta hiasan berbentuk buliran.
Kesepuluh adalah tusuk lurus yang digunakan untuk membuat bentuk bunga dan rumput.
Dan terakhir adalah tusuk satin yang biasa digunakan untuk membuat bentuk daun dan bentuk-bentuk bebas lainnya.
Beberapa tusuk ini sangat dikenal dalam pengerjaan bordiran secara manual.
Sumber: bordirbaju.com
Baca juga: https://bordirsatuan.com/mengenal-sejarah-jasa-bordir-dari-masa-ke-masa/