Jarum, benang dan kain adalah tiga komponen paling penting dalam bordir karena ketiganya bisa saling berhubungan membentuk sebuah bordir yang menarik. Jarum mungkin berperan hanya pada saat proses pembuatan, tetapi jarum menghubungan antara benang dan kain sehingga keduanya bisa saling melekat kuat seperti desain yang diinginkan. Proses pemilihan jarum, benang dan kain bordir tidak bisa dilakukan sembarangan karena ketiganya akan menentukan hasil akhir dari bordir itu sendiri, apakah sesuai keinginan atau apakah ada kemungkinan rusak setelah beberapa kali pakai?
Jarum dengan benang
Memilih jarum harus sesuai dengan jenis benang yang akan digunakan. Lubang jarum adalah bagian yang paling penting untuk diperhatikan. Ketika jarum dan benang yang dipilih tidak pas ada kemungkinan benang akan mendapat terlalu banyak gesekan dengan lubang jarum, menyebabkan tekanan tinggi dan benang bisa rapuh dan putus di tengah-tengah. Atau jika benang terlalu tipis untuk lubang jarum yang terlalu besar maka benang bisa mudah lolos dan tidak kuat masuk ke dalam kain.
Jarum dengan kain
Ada berbagai jenis kain yang digunakan dalam membordir, masing-masing kain memiliki serat yang berbeda-beda dan serat ini sangat berhubungan dengan jarum. Tugas jarum adalah membawa masuk benang melewati kain, yang artinya jarum akan membelah kain hingga tembus ke baliknya. Pada bagian ini yang paling menentukan adalah bentuk ujung jarum yang bertugas membelah kain untuk memasukan benang.
Ada jarum dengan ujung membulat atau ballpoint yang digunakan pada kain-kain dengan jalinan yang lebar. Ujung ballpoint digunakan karena kain tersebut memiliki jalinan yang lebar sehingga mudah untuk masuknya jarum. Ujung ballpoint tidak boleh digunakan pada kain yang tingkat kerapatannya tinggi karena akan sulit menembus kain tersebut dan justru akan meninggalkan bekas lubang besar pada kain yang tentu sangat mengganggu. Kain yang tingkat kerapatannya tinggi menggunakan jarum yang ujung runcing. Selain dapat membelah kain lebih mudah, jarum berujung runcing tidak akan meninggalkan bekas lubang yang besar pada kain.
Benang dan kain
Benang dan kain saling berhubungan karena keduanya yang akan paling terlihat pada hasil bordir. Kain yang berkualitas tidak akan mudah longgar atau terurai ketika proses bordir dilakukan dimana kain akan menerima tekanan dan gesekan berkali-kali dari benang dan jarum. Kain juga harus kuat sehingga tidak menyebabkan desain bordir mengerut setelah selesai dibordir, disetrika atau dicuci.
Benang juga harus cocok dengan kain. Benang yang lebih berat dari kainnya membuat desain jadi tebal dan kain akan cepat rusak menahan benang. Sementara benang yang lebih ringan dari kain membuat desain jadi mudah terurai. Memilih benang dan kain harus memiliki hubungan satu sama lain.
Baca juga: BAHAN-BAHAN PALING UMUM DIGUNAKAN UNTUK ATASAN BORDIR