Benang, jarum dan kain adalah komponen utama dan paling terlihat dari bordir serta paling sering menyebabkan kesalahan pada proyek bordir. Pemilihan pada ketiga bahan ini menentukan hasil akhir dari bordir itu sendiri. Berikut ini adalah masalah yang mungkin saja terjadi pada benang, jarum dan kain bordir yang harus dihindari.
Jarum
Meskipun berukuran paling kecil, jarum mampu menciptakan masalah yang memiliki efek cukup besar terhadap kualitas bordir. Untuk hasil jahitan yang akurat pembordir harus memilih jarum dengan ujung kecil dan paling tajam sehingga lebih efektif membawa benang melewati kain tanpa menyebabkan kerusakan baik pada kain atau pada benangnya sendiri. Rata-rata benang berukuran 70-75 bekerja dengan sangat baik untuk kebanyakan kain bordir, sedangkan untuk kain yang lebih tebal atau lebih berat pilih benang berukuran 80. Lain lain ketika menggunakan kain rajutan atau yang memiliki serat lebih longgar maka gunakan jarum dengan ujung tumpul atau ball point.
Benang
Polyester saat ini menjadi benang yang populer karena kekuatannya mampu mengurangi resiko benang putus di tengah-tengah pengerjaan. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena benang polyester dapat melar sepanjang mungkin sebelum akhirnya putus. Pada saat benang melar ini maka benang polyester akan terjahit lebih kuat pada kain dan kembali ke ukuran normalnya setelah kain dilepaskan dari hoop. Benang yang semula melar akan mengerut lagi, menarik semua desain bordir dan membuat kain ikut berkerut juga. Ketika benang tertarik sampai melar di semua bagian desain karena tensi mesin yang terlalu tinggi hasilnya sudah pasti kerutan dan desain yang tak sesuai harapan.
Pilihan berat benang juga akan berpengaruh pada hasil akhir bordir. Kebanyakan desain bordir dibuat untuk benang dengan berat 40. Jika menggunakan benang berukuran 30 atau 35 akan membuat desain terasa lebih kaku. Gunakan benang yang memang khusus dibuat untuk benang bordir.
Kain
Digitizer memegang peran penting untuk menentukan kain seperti apa yang cocok digunakan untuk desain yang mana. Beberapa desain memiliki push-pull yang berbeda, jenis dan jumlah underlay yang lain, panjang jahitan serta kerapatan jahitan yang tidak sama. Desain yang pernah digunakan untuk kemeja resmi perlu disesuaikan kembali ketika digunakan pada kaus biasa. Desain yang biasanya dibordir pada saku jaket tidak selalu berhasil ketika dibordir pada topi. Itulah kenapa untuk memilih kain dan menyesuaikannya dengan desain perlu waktu cukup lama dan usaha cukup keras.
Kenyataannya tidak ada desain yang bisa digunakan untuk semua kain. Ketika ternyata desain yang dipilih tidak tampak bagus pada kain yang digunakan jangan salahkan desainnya. Kesalahan tersebut bisa saja terjadi pada proses digitalisasi, hooping dan stabilizing. Lakukan sedikit editing untuk membuat desain dan kain siap digunakan.
Meskipun terkesan remeh tapi ternyata jarum, benang dan kain memiliki peran penting dalam proses bordir sehingga pilih-pilih dan pastikan ketiga komponen ini telah sesuai dengan desain yang akan dibordir.
Baca juga: POLYESTER ATAU RAYON DAN CARA MERAWAT BENANG