Pakaian dengan bordir memiliki peluang lebih besar mengalami kelunturan warna karena terdapat dua bagian pewarnaan yang mungkin saja luntur pada saat pencucian. Serat kain tidak semuanya menyerap warna dengan sempurna, terkadang warna yang digunakan pada saat mewarnai kain tidak sepenuhnya meresap ke dalam serat. Warna yang tidak sepenuhnya terkunci dalam serat pakaian akan cepat keluar kembali ketika pakaian dicuci. Termasuk dengan benang yang digunakan untuk memberi bordir pada pakaian. Benang bordir yang tidak memiliki ketahanan warna tinggi warnanya akan luntur dan itu tidak hanya merusak keindahan bordir saja tetapi bisa menodai warna pada pakaian.
Sebelum mulai mencuci pakaian memang seharusnya melakukan pengujian untuk memastikan warna pakaian tidak luntur. Hal ini terutama penting sebelum menggunakan pemutih, atau solusi pemutih lainnya, atau produk pembersih apapun yang berbahan keras. Bahkan bahan-bahan pemutih alternative seperti cuka dan baking soda tetap akan bisa membuat warna yang meresap sempurna akan luntur dan menodai pakaian lain. Lalu apa sebenarnya yang menjadi pemicu warna luntur?
Faktor yang membuat warna bisa luntur
Jenis pewarnaan biasanya adalah yang pertama bisa membuat warna mudah luntur. Ada dua jenis pewarnaan yang biasa digunakan, pewarna alami dan pewarna sintetis. Pewarna alami dan pewarna sintetis. Pewarna alami tidak memiliki kekuatan warna sekeras pewarna sintetis sehingga akan lebih meresap ke dalam serat pakaian. Sementara pakaian dengan pewarna sintetis memiliki warna yang lebih pekat sehingga sering kali terdapat sisa-sia pewarnaan yang butuh beberapa kali dicuci sebelum seluruh warnanya benar-benar hilang.
Selain bahan pewarna, bahan yang digunakan untuk membuat kain atau benang juga bisa berpengaruh. Setiap serat benang memiliki ketahanannya sendiri dalam menyerap warna dari pewarna pakaian. Beberapa serat pakaian ada yang menyerap cairan pewarna dengan baik sehingga warna akan lebih meresap ke dalam. Sedangkan kain lain mungkin hanya akan menyerap sebagian warna.
Waktu dan cara pengaplikasian warna juga ternyata berpengaruh banyak dalam hal ini. Hal lain yang menjadi faktor penentu adalah kondisi ketika mencuci seperti suhu air, sabun pencucian yang digunakan dan proses pengeringan pakaian itu sendiri. Karena banyak faktor yang menentukan warna dapat luntur dari kain dan benang bordir, dan tidak mungkin semua orang tahu bagaimana menentukan warna yang luntur dan tidak maka sebaiknya lakukan pengujian terlebih dahulu.
Bagaimana memastikan bahwa pakaian dan benang bordir yang digunakan warnanya sudah meresap?
Menguji ketahanan warna
Untuk pakaian yang akan diuji ketahanan warnanya sebaiknya pilih area yang tidak terlihat atau pilihlah area yang tersembunyi pada pakaian. Untuk pakaian kemeja seragam mungkin bisa dipilih bagian yang biasanya dimasukan dalam celana atau bagian kerah baju. Kenapa harus di bagian yang tidak terlihat? Karena namanya juga pengujian, maka ada kemungkinan hasilnya adalah warna yang hilang karena belum terlalu meresap. Bagaimana caranya?
Oleskan sedikit sabun cuci atau penghilang noda pada kain lalu gunakan kain putih atau kain bewarna terang untuk menekan-nekan bagian yang telah diberi sabun. Kain yang digunakan harus berwarna putih atau terang untuk memudahkan melihat perpindahan warna dari kain tersebut. Jika warna pada pakaian berpindah ke kain bersih maka gunakan produk pencucian yang lebih lembut dan jangan cuci dengan warna lain.
Sementara untuk benang bordir gunakan kain bersih atau cotton bud yang sudah dibasahi untuk menekan-nekan benang bordir. Jika ada warna yang menempel pada kain atau cotton bud jangan masukan cucian bersama cucian lain atau malah segera cuci pakaian dengan dry clean untuk menghindari pakaian terkena warna luntur.
Baca juga: MENCUCI DAN MERAWAT SERAGAM BORDIR