Untuk yang berminat dengan bisnis bordir yang saat ini semakin tinggi peminat pasti ada beberapa hal yang menyebabkan niatan itu sering tertunda. Bordir adalah bisnis yang memiliki pasar cukup luas sehingga sebenarnya bisa sanbgat menguntungkan. Namun sebagian besar orang takut memulai bisnis bordir karena mitos-mitos seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
Harus tahu cara menjahit sebelum menggunakan mesin bordir
Baik bisnis rumahan atau bisnis besar saat ini memang menggunakan mesin bordir sebagai andalannya. Tidak banyak kemampuan menjahit yang harus digunakan ketika akan mulai bisnis bordir karena pada dasarnya pembordir tidak harus bisa menjahit baju atau jaket sendiri. Selama bisa cara memasang benang dan menggunakan bobbin, semua sudah cukup. Mesin bordir komputer akan mengatur sendiri pekerjaannya.
Memasang hoop sampai kencang
Memasang hoop terlalu ketat sampai kaki tertarik kaku akan merusak kain dan membuat hasil bordir jadi berkerut begitu kain dilepas dan kembali ke ukuran normalnya. Kerutannya akan semakin terlihat jika yang digunakan adalah benang polyester dan mesin bordir bekerja dengan tekanan tinggi serta kecepatan tinggi pula.
Pengecualian jika yang akan dibordir adalah kain melar seperti lycra yang memang ketika dipakai akan melar hinggga ukuran maksimalnya. Maka ketika dibordir kain harus dipasang pada hoop semaksimal mungkin.
Semakin tipis kainnya, semakin tebal stabilizernya. Begitu sebaliknya
Tidak ada aturan pasti tentang pemilihan backing dengan jelas. Pilihan backing selalu berdasar stabilitas kain dan bentuk desain yang akan dibuat. Desain dan jumlah tusukan akan sangat berpengaruh pada pilihan stabilizer. Desain yang tidak memiliki banyak impact seperti redwork atau appliqué membutuhkan stabilizer yang lebih sedikit dibanding desain yang memiliki banyak impact pada kain. Hal lain yang mempengaruh pilihan stabilizer adalah jumlah tusukan yang banyak, isian yang luas dan lapisan jahitan (shading dan highlight).
Desain yang tidak berhasil bagus berarti salah digitizer
Ada banyak faktor lain yang menyebabkan sebuah desain tidak berhasil dengan baik ketika dibordir, tidak selalu salah pada tahap digitalisasi.
- Jarum mungkin saja tumpul setelah pemakaian sebelumnya atau gelombang pada kain yang menyebabkan tusukan sulit dibuat.
- Tekanan benang yang menyebabkan jarum tumpul
- Jarum yang sudah tua, tumpul dan rusak akan menyebabkan ada beberapa tusukan terlewat
- Jarum yang terlalu ketat akan menimbulkan jarak atau pengaturan jarak yang buruk
- Pemasangan hoop yang salah akan berakibat kain sering bergeser ketika sedang dibordir
- Pemilihan backing dan topping akan menyebabkan gap pada bordir
- Kombinasi kain dan desain yang salah akan membuat desain jadi berantakan
- Kain yang memiliki tekstur dan warna dengan kontras yang tinggi akan membutuhkan teknik digitalisasi lebih dari kain biasanya.
Sedikit mitos yang harus dipahami tentang proses bordir dan bagaimana memahaminya dengan lebih baik. Tentu saja semua butuh belajar dari awal untuk menghasilkan bordir dengan kualitas profesional.
Baca juga: TIPS DAN TRIK MENJADIKAN BORDIR SEBAGAI MEDIA PROMOSI