Masih melanjutkan dari pembahasan sebelumnya tentang tingkat kerapatan bordir, sekarang akan dibahas bagaimana sebenarnya peran kerapatan jahitan pada bordir itu sendiri. Karena penting pada proses digitalisasi salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah tingkat kerapatan dari desain tersebut. Untuk lebih lengkapnya tentang peran kerapatan bordir dan bagaimana membuatnya dengan benar akan dibahas pada artikel ini.
Pengaruh kerapatan bordir pada hasil akhirnya
Pada saat proses digitalisasi yang benar sebenarnya tingkat kerapatan bordir disesuaikan dengan dua tujuan yaitu untuk menarik perhatian atau memang untuk bordir itu sendiri.
Yang dimaksud untuk menarik perhatian adalah bagaimana tingkat kerapatan bordir sangat mempengaruhi indah jeleknya bordir. Bordir yang dibuat tidak terlalu rapat biasanya digunakan pada bordir kreasi pemandangan yang ingin memberi efek lebih nyata pada backgoround, nuansa air atau langit sehingga tampak lebih dalam dan menyatu dengan kain (tidak terlihat seperti patch yang ditempelkan).
Selain pada desain pemandangan, kerapatan bisa berperan pada desain lain juga. Karena memiliki tingkat kerapatan rendah yang tidak menutupi kain secara keseluruhan, ini bisa dimanfaatkan ketika memberikan efek bayangan, gradasi, memberi efek berlapis dan tekstur dan tone-to-tone embroidery.
Sementara itu, desain dengan tingkat kerapatan rendah juga akan dibordir lebih cepat serta mengurangi tekanan pada kain. Terkadang cara ini dilakukan untuk menghasilkan bordir yang halus dan lebih fleksibel. Bordir dengan tingkat kerapatan tinggi, digabungkan dengan tusukan yang pendek-pendek akan menghasilkan desain yang kaku dan tebal pada kain.
Ketika kerapatan yang dibuat terlalu berlebihan, maka yang akan terjadi adalah benang yang digunakan cepat putus, jarum yang patah, kain rusak, desain tidak terbentuk sempurna dan waktu bordir yang lebih lama. Kesalahan ini sering terjadi dan dilakukan oleh para digitizer pemula atau desain yang ditawarkan bebas di internet.
Tetapi bukan berarti menaikan tingkat kerapatan adalah hal yang salah. Desain bordir yang lebih rapat akan menutup kain lebih sempurna. Untuk lebih amannya, gunakan tusukan panjang, tingkatkan underlay atau gunakan colour-block topping. Jika dikombinasikan dengan tepat antara kerapatan desain dan panjang jahitan, maka hasilnya akan tampak lebih sempurna.
Nah, yang perlu jadi perhatian adalah, tingkat kerapatan pada suatu desain bukan hal yang pasti dan tidak ada aturan yang berlaku sama untuk semua. Semua kembali lagi pada jenis kain yang dipakai, warna kain dengan desain dan keinginan pribadi konsumen.
Bagaimana membuat tingkat kerapatan yang pas?
Ketika sedang bekerja dengan huruf-huruf, terutama huruf yang kecil-kecil, hindari membuat kerapatannya terlalu tinggi. Semakin sempit kolom untuk setiap huruf, semakin rendah tingkat kerapatannya.
Mungkin memang mengatur kerapatan desain adalah hal yang sedikit rumit tetapi penting untuk dilakukan.
Baca juga: YANG HARUS DIPAHAMI TENTANG KERAPATAN DESAIN BORDIR